Sabtu, 26 November 2011

GAYA HIDUP MODERN DAN PENGARUHNYA PADA KESEHATAN

GAYA HIDUP MODERN DAN PENGARUHNYA PADA KESEHATAN PDF Print E-mail


Dr Bharata Nugroho //
Première Esthétique Medical Director

Beberapa tahun terakhir terdapat tendensi yang menarik bahwa penyebab kematian pada masyarakat perkotaan disebabkan karena oleh faktor gaya hidup yang tidak sehat. Gaya hidup yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan adalah merokok, konsumsi alkohol, pola makan yang tidak sehat serta minimnya aktivitas fisik.

Dibandingkan wanita, pria lebih banyak menderita penyakit walaupun sebenarnya tubuh wanita lebih rentan terhadap penyakit-penyakit degeneratif. Hal ini disebabkan karena tendensi perilaku sosio-kultural pria pada hal-hal diatas. Merokok misalnya. Telah dianggap lumrah apabila pria seorang merokok. Hal ini kemudian dikaitkan dengan issue maskulinitas, sehingga masyarakat mentolerir hal-hal buruk tersebut bahkan sejak masa anak remaja.

Mari kita telaah satu per satu, gaya hidup yang tidak sehat diatas dan implikasi negatifnya bagi kesehatan kita.

Merokok

Tembakau memiliki berbagai efek negatif terhadap seluruh organ tubuh. Bukan hanya bagi para perokok aktif, asap rokok ternyata juga sangat berbahaya bagi perokok pasif, yaitu orang lain yang secara tidak langsung juga ikut menghisap asap rokok dari perokok aktif yang ada disekitarnya.

Efek jangka pendek dari merokok adalah adanya gangguan pada saluran pernafasan seperti batuk, radang saluran nafas (bronchitis) hingga radang paru (pneumonia). Sementara itu efek jangka panjang dari merokok sangat banyak yaitu timbulnya berbagai penyakit seperti kanker pada mulut, tenggorokan, paru-paru, ginjal hingga kandung kemih. Merokok menimbulkan gangguan sirkulasi darah, mempersempit pembuluh darah, mengurangi kadar oksigen dalam darah serta meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung, stroke & katarak.

Di seluruh dunia tembakau diperkirakan menyebabkan 6 juta kematian setiap tahunnya. Data WHO mengungkapkan bahwa sekitar sepertiga jumlah penderita kanker berhubungan dengan tembakau dan lebih dari 90% kanker paru-paru disebabkan karena rokok.

Alkohol

Alkohol merupakan hasil fermentasi ragi pada molekul gula tertentu, fermentasi beras menghasilkan sake, dan anggur menghasilkan wine misalnya. Bukan baru-baru ini saja konsumsi alkohol menjadi kebiasaan bagi sebagian orang, namun jumlahnya meningkat drastis akhir-akhir ini. Alasan yang sering mereka kemukakan adalah karena faktor lingkungan dan pergaulan.

Konsumsi alkohol dapat mengganggu kesehatan terutama gangguan hati dan sistem saraf pusat. Sebenarnya alkohol dimetabolisme di hati oleh enzim, tetapi hati hanya dapat memetabolisme alkohol dalam jumlah sedikit, sehingga sisanya akan memasuki peredaran darah & berefek terhadap sistem saraf. Efek dari alkohol sangat tergantung dari jumlah alkohol yang dikonsumsi.

Konsumsi alkohol sering dihubungkan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti :
·         Penyakit kronis seperti sirosis hati (kerusakan pada jaringan hati), pankreatis (peradangan pada kelenjar ludah perut), kanker hati, tekanan darah tinggi.
·         Kecelakaan pada pengendara kendaraan bermotor, tenggelam, terbakar dsb.
·         Gangguan mental dan psikologis seperti terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, penyiksaan terhadap anggota keluarga atau melukai diri sendiri.
·         Sindrom kematian mendadak akibat overdosis alkohol,
Untuk mengatasi masalah ketergantungan alkohol sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter dan petugas medis terlatih, termasuk cara untuk mengatasi kecanduannya.

Obesitas
Kegemukan saat ini telah menjadi masalah serius di seluruh dunia. Masalah iji juga jelas diakibatkan karena perubahan pola makan dan gaya hidup. Orang yang mengalami obesitas memiliki resiko yang tinggi untuk menderita penyakit gula/kencing manis (diabetes), penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sistem sirkulasi darah, termasuk gangguan jantung, tekanan darah tinggi dan penyakit stroke, masalah pada persendian (akibat menahan berat badan berlebihan).
Faktor-faktor penyebabnya bervariasi dari kelainan genetik, gangguan hormonal dan lainnya, namun jelas paling banyak berpengaruh adalah karena konsumsi makanan yang lebih banyak daripada yang dikeluarkan. Akibatnya input kalori yang berlebih akan ditimbun dalam bentuk lemak tubuh.
Penanganan komplikasi penyakit tentu harus diawali dari sebabnya. Hal pertama yang harus dilakukan adalah program penurunan berat badan. Dengan berkurangnya berat badan sebanyak 5% saja, penderita sudah dapat merasakan manfaatnya, berupa turunnya resiko berbagai penyakit dan meningkatnya harapan hidup. Penurunan berat badan yang aman dan ideal dilakukan adalah sekitar ½-1 kg per minggu tentunya lebih baik bila dibawah pengawasan dokter dan ahli nutrisi.

Stres

Stres merupakan respon tubuh terhadap perubahan fisik, mental, emosional dan kondisi lingkungan yang terjadi pada seseorang. Tiap orang memiliki respons yang berbeda terhadap stres. Respon stres sendiri berlangsung cepat namun dapat mempengaruhi berbagai fungsi tubuh, motivasi hingga produktivitas kerja.

Reaksi berantai dimulai saat indera mencerap pemicu. Informasi ini kemudian diolah dalam sistem saraf pusat. Sebagai respon, otak akan memberi instruksi kepada kelenjar Adrenal untuk mengeluarkan hormon adrenalin yang berfungsi dalam mekanisme pertahanan tubuh “fight or flight” (berjuang atau menyerah).

Efek dari sekresi hormon tersebut menimbulkan pelebaran pembuluh darah, mempercepat pernafasan, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah untuk meningkatkan pasokan bahan energi dan oksigen ke dalam sel-sel tubuh, dan penyediakan bahan bakan ekstra dengan meningkatkan kadar gula darah serta mengefisienkan aliran darah ke organ-organ tubuh misalnya otot-otot besar untuk melawan atau atau untuk melarikan diri.

Pengelolaan stres dapat dilakukan dengan manajemen stres, dengan cukup istirahat, sikap positif dalam menghadapi masalah, melakukan aktivitas fisik secara rutin, makan dengan asupan gizi sehat seimbang, melalui aktivitas rohaniah seperti berdoa dan meditasi serta aktivitas relaksasi dan rekreasional lainnya.

Membaca dan mengetahui saja tidak akan meningkatkan status kesehatan Anda. Untuk itu, mari kita jadikan gaya hidup kita lebih sehat dengan upaya menghindari berbagai kebiasaan yang tidak sehat seperti telah diuraikan diatas, untuk memperoleh kualitas hidup yang lebih baik dan bermakna bagi diri kita sendiri, bagi orang-orang yang kita cintai dan bagi masyarakat sekitar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar